Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri.[4] Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai.[4]Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke.[4] Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. [4]Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (monosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak.[4]Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.[4]
Serangan JantungSunting
Serangan jantung terjadi saat rusaknyaotot jantung (myocardium) akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah secara mendadak.[4] Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama, yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental.[4] Serangan jantung pertama kali digambarkan pada tahun 1912sebagai rasa sakit di bagian dada yang terjadi terus-menerus hingga setengah jam, dan kemudian menjalar ke tangankiri dan rahang.[4] Akibatnya, muncul perasaan takut yang begitu besar dan kesulitan bernapas.[4]
Gejala-gejala serangan jantung:
Jantung tidak efektif memompa aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, sehingga menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah.[4]
- Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Disebabkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung yang abnormal atau karena ketidakmampuan jantung memompa dengan baik.[4]
Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker ganas ataupun nonkanker (benigna, jinak).[4]Tumor di jantung dibagi menjadi dua kelompok:
Tumor primer berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian mana pun dari jaringan jantung.[4]
Sebagian besar tumor jantung berbentuk miksoma.[8] Miksoma adalah tumor jinak, dimana bentuknya seperti agar-agar dan tidak teratur.[8] 75% dari miksoma berada di atrium kiri (bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru).[8]
Gejala miksoma:
Stroke adalah gangguan fungsi sistemsaraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.[9] Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. [9] Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke otak.[9] Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala stroke.[9]
Jenis-jenis StrokeSunting
Stroke Sumbatan (Stroke Iskemik)Sunting
Stroke sumbatan terjadi saat pembuluh darah ke otak tersumbat.[9]Stroke sumbatan terbagi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan sumbatan akibat emboli.[9] Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklerosis).[9] Emboli adalah gumpalan darah yang berasal dari organ lain (misalnya gumpalan darah dari jantung).[9]
Stroke PerdarahanSunting
Stroke perdarahan dibagi menjadi dua, yaitu:
- Stroke Perdarahan Intraserebal
Stroke Perdarahan Intraserebal (pada jaringan otak) terbagi menjadi dua, yaitu perdarahan intraserebal primer yang disebabkan oleh hipertensi dan perdarahan intraserebal sekunder yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah, penyakit hati, dan leukimia.[9]
- Stroke Perdarahan Subarachnoid (di bawah jaringan pembungkus otak).[9]
Faktor Risiko StrokeSunting
1. Faktor Risiko Stroke yang Tidak Dapat DiubahSunting
Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya.[9] Orang dengan riwayat keluarga stroke mudah terkena penyakit stroke.[9]
2. Faktor Risiko Stroke yang Dapat DiubahSunting
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi.[4] Seseorang mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.[9] Hipertensi merupakan faktor risiko stroke, dan serangan jantung.[9]
Diabetes MelitusSunting
Diabetes melitus dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat.[9]Peningkatan kadar gula berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula dalam darah, semakin mudah terkena stroke).[9]
Obesitas adalah berat badan berlebih memiliki risiko yang tinggi.[9] Penelitian menghubungkan kegemukan (terutama kegemukan sentral) dengan peningkatan risiko stroke (Olsen, 2003).[9] Kegemukan sentral didefenisikan sebagai lingkar pinggang 120 cm atau lebih pada laki-laki dan 88 cm atau lebih pada perempuan.
Sumber : id.m.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar